error: Content is protected !!
Teks Prosedur : Pengertian, Ciri-ciri, Struktur

Teks Prosedur : Pengertian, Ciri-ciri, Struktur

Teks Prosedur artinya teks yang berisi langkah-langkah atau tahapan yang wajib  dilakukan buat mencapai suatu tujuan yang diinginkan.

Adapun berdasarkan kamus besar  bahasa indonesia (kbbi), prosedur berarti tahap kegiatan buat menuntaskan suatu kegiatan.

Teks Prosedur umumnya ada pada tulisan pena yg mengandung cara, tips atau tutorial melakukan sesuatu. 

Sangat simpel mengenali teks prosedur sebab teks prosedur mempunyai ciri khas, baik berasal segi isi maupun kebahasaannya. selain itu,Banyak teks prosedur yang ada disekitar kita, yang mungkin tanpa kita sadari.

Adanya teks prosedur bertujuan buat membantu seseorang memahami bagaimana cara melakukan atau menghasilkan sesuatu dengan sempurna.

Jadi, pada kita membuat atau melakukan sesuatu, wajib  sesuai langkah-langkah yang terdapat secara berurutan. tentunya bisa menjadikan fatal Jika dilakukan random atau tidak sesuai petunjuk yg ada.

Buat mengetahui serta tahu teks prosedur, perlu membaca ciri-ciri, struktur, hingga caraMenyusun teks prosedur.

Berikut ini rangkumanya :

Ciri-ciri teks prosedur
Teks prosedur bisa dengan mudah dibedakan menggunakan jenis teks lainnya. berikut merupakan ciri-ciri teks prosedur:
  1. Berisi langkah-langkah aktivitas yang bisa berupa poin-poin atau paragraf.
  2. Memakai kalimat saran serta larangan
  3. Disusun secara sistematis dan  dijelaskan secara detail.
  4. Berisi isu yg bersifat objektif.
  5. Terdapat urutan atau nomor  yg mengambarkan urutan atau langkah-langkah.


Struktur teks prosedur
1. Bagian tujuan
Berisi tujuan dibuatnya teks prosedur tadi atau akibat akhir yg akan diperoleh (umumnya berupa judul). misalnya: cara mengurus surat izin mengemudi

2. Bagian material
Berisi informasi perihal alat atau bahan yg dibutuhkan, akan tetapi tidak seluruh teks prosedur ada bagian ini, umumnya bagian material hanya terdapat pada resep kuliner atau cara membentuk sesuatu.

3. Bagian langkah-langkah
Bagian ini berisikan langkah-langkah yang harusDilakukan demi memperoleh hasil sinkron dengan tujuan teks prosedur. tahapan ini harus dilakukan secara runut serta tidak boleh ada tahapan yang terlewat atau tertukar.


Kaidah kebahasaan teks prosedur
1. Memakai kata kerja perintah (imperatif).
2. Memakai istilah teknis yg berkaitan dengan topik bahasan.
3. Menggunakan kata penghubung (konjungsi) temporal.
4. Memakai kalimat persuasif.
5. Menggunakan ilustrasi terperinci tentang benda dan  alat yang digunakan.
6. Verba material serta tingkah laku


Cara menyusun teks prosedur
1. Judul
• Bisa berupa nama benda atau sesuatu yang hendak dibuat serta dilakukan
• Dapat berupa cara melakukan atau memakai sesuatu

2. Pengantar yang menyatakan tujuan penulisan
• Dapat berupa pernyataan yang menyatakan tujuan penulisan
• Dapat berupa paragraf pengantar yang menyatakan tujuan penulisan

3. Bahan atau alat buat melaksanakan suatu prosedur
• Bisa berupa daftar atau perincian
• Bisa berupa paragraf

4. Langkah atau tahapan denganUrutan yang benar
• Berupa tahapan yg ditunjukkan menggunakan penomoran


Jenis Teks Prosedur
1. Teks prosedur sedehana
    Jenis teks prosedur yang pertama artinya teks prosedur sederhana. teks prosedur sederhana ini hanya berisi 2 atau tiga langkah saja, contohnya prosedur buat mengoperasikan setrika.
    Jenis teks prosedur satu ini diklaim teks prosedur sederhana karena memang penyajian teksnya yg sangat mudah dan  sederhana. jadi, hanya bagian yg benar-benar pentingnya saja yang tersaji.

2. Teks prosedur kompleks
    Jenis teks prosedur selanjutnya ialah teks prosedur kompleks. teks prosedur kompleks terdiri atas banyak langkah dan  jenjang buat tiap tahapannya. misalnya prosedur pembayaran tilang dari polisi.
    Bahkan, umumnya terdapat sub-langkah pada suatu langkah pada jenis teks prosedur satu ini. 

3. Teks prosedur protokol
    Jenis teks prosedur terakhir merupakan teks prosedur protokol. teks prosedur protokol merupakan teks prosedur yang langkah-langkahnya sangat sederhana serta praktis dipahami.
    Jenis teks prosedur ini bersifat lebih fleksibel. hal tadi dikarenakan Urutan langkahnya dapat diubah atau di bolak-balikkan. walau kalian  membolak-balikkan langkah tersebut, kalian tetap akan dapat memperoleh hasil yang baik.
Menyajikan Teks Deskripsi Secara Lisan dan Tertulis

Menyajikan Teks Deskripsi Secara Lisan dan Tertulis



Pada artikel kali ini kami akan menjelaskan tentang cara menyajikan teks deskripsi secara lisan dan tertulis. Silahkan Anda simak penjelasannya dibawah ini.

Menyajikan Teks Deskripsi Secara Lisan

Cara menyajikan teks deskripsi secara lisan sesungguhnya hampir sama dengan menyajikan teks secara tertulis. Beberapa hal yang perlu kalian perhatikan dalam menyampaikan teks deskripsi secara lisan sebagai berikut.

a. Materi

Materi dalam teks deskripsi dapat berupa gambaran objek yang diamati, dilihat, didengar, atau dirasakan. Misalnya, tayangan video atau gambar.

b. Pola pengembangan yang digunakan

Pola pengembangan yang digunakan adalah pola pengembangan spesial atau sudut pandang.

c. Bahasa

Gunakan bahasa yang efektif dan komunikatif agar teks deskripsi yang kalian sampaikan mudah dipahami, sehingga pendengar seolah-olah merasakan apa yang kalian sampaikan.

d. Aspek-aspek berbicara

Perhatikan vokal, intonasi, dan artikulasi yang kalian gunakan ketika menyampaikan teks deskripsi secara lisan. Selain itu, gunakan mimik dan gestur yang mendukung isi teks deskripsi tersebut.

Menulis Teks Deskripsi

Langkah-langkah dalam menyusun tulisan deskripsi sebagai berikut.

a. Mengamati objek dengan seksama.
b. Memberikan penjelasan tambahan.
c. Menggambarkan objek apa adanya.
d. Menyusun daftar rincian objek yang logis dan sistematis.
e. Menyusun karangan yang menjelaskan, mendeskripsikan hasil dari objek, atau dijadikan fakta.

Menyunting Teks Deskripsi

Menyunting dilakukan untuk memperbaiki dan menyempurnakan tulisan. Menyunting dapat dilakukan melalui beberapa langkah berikut.

a. Membaca tulisan dengan teliti.
b. Memperbaiki kesalahan penulisan ejaan.
c. Memperbaiki kalimat sehingga runtut.
d. Memperbaiki paragraf sehingga menjadi padu.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam proses penyuntingan, antara lain, sebagai berikut.

a. Ketepatan penulisan ejaan.
b. Ketepatan penggunaan kata-kata.
c. Penggunaan kalimat efektif.
d. Keterpaduan paragraf.

Sekian penjelasan tentang cara menyajikan teks deskripsi secara lisan dan tertulis. Semoga bermanfaat dan jika ada kekurangan kami mohon maaf.
Cara Membuat Laporan Hasil Wawancara yang Baik dan Benar

Cara Membuat Laporan Hasil Wawancara yang Baik dan Benar



Ketika hasil wawancara sudah selesai, bagaimana cara membuat laporan hasil wawancara yang benar? Laporan hasil wawancara memang sangat penting sehingga harus disusun dengan baik dan benar. Seperti yang diketahui bahwa wawancara dapat dilakukan dengan pihak mana saja sesuai dengan ketentuan.

Wawancara sendiri terbagi menjadi beberapa jenis. Diantaranya adalah wawancara formal, individual, konferensi, dan yang lainnya. Sebelum melakukan wawancara, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan, salah satunya adalah materi yang akan digunakan untuk wawancara.

Cara Membuat Laporan Hasil Wawancara

Sebelum membuat laporan hasil wawancara, tentunya diperlukan proses wawancara terlebih dahulu. Berikut ini hal-hal yang perlu dilakukan ketika ingin melakukan proses wawancara.

1. Menentukan tema atau topik pembicaraan

2. Menentukan pokok bahasan yang nantinya akan ditanyakan kepada narasumber

3. Menyusun sebuah daftar pertanyaan yang baik dan sistematis

4. Selanjutnya adalah menyiapkan alat perekam, alat tulis, dan perangkat lain yang digunakan untuk mendukung proses wawancara

5. Melakukan proses wawancara dengan baik dan benar sesuai dengan topik bahasan. Sikap yang harus dimiliki tentunya sopan dan santun

6. Mendiskusikan hasil wawancara yang telah dilakukan.

Beberapa langkah diatas sangat diperlukan dalam proses wawancara. Dengan begitu, hasil wawancara akan lebih baik. Begitupun dengan penyusunan laporan hasil wawancaranya.

Sistematika Cara Membuat Laporan Hasil Wawancara

Dalam membuat laporan, tentunya ada beberapa sub atau judul yang harus dicantumkan. Begitupun ketika membuat laporan hasil wawancara dengan narasumber. Berikut ini cara-cara yang bisa dilakukan untuk membuat laporan hasil wawancara.

1. Latar Belakang Dilakukan Wawancara

Salah satu bagian yang penting untuk dicantumkan adalah latar belakang dari pembuatan wawancara tersebut. Mulai dari deskripsi suasana dan keadaan ketika wawancara. Kemudian alasan mengambil topik pembicaraan tersebut.

2. Tujuan Wawancara

Cara membuat laporan hasil wawancara yang selanjutnya juga harus menampilkan tujuan wawancara. Dimana di dalamnya tercantum tujuan yang hendak dicapai dalam sebuah wawancara.

3. Topik Pembicaraan Dalam Wawancara

Bagian ini mencantumkan topik pembicaraan atau tema yang akan dibahas dalam wawancara. Sehingga topik pembicaraan harus disusun dengan benar.

4. Waktu dan Tempat Dalam Melakukan Wawancara

Selanjutnya adalah mencantumkan waktu dan tempat wawancara. Dalam laporan hasil wawancara, bagian ini sangat penting. Sebab, waktu dan tempat sangat membuktikan keobjektifan wawancara.

5. Hasil Wawancara

Dalam laporan hasil wawancara, bagian pentingnya adalah hasil wawancara yang mencakup narasumber, siapa yang mewawancarai, hingga transkrip hasil wawancara yang dilakukan.

6. Kesimpulan

Selanjutnya adalah bagian kesimpulan yang berisi tentang seluruh ulasan hasil wawancara tersebut.

7. Saran

Bagian selanjutnya adalah saran yang berisi tentang saran mengenai hasil wawancara tersebut. Dimana saran tersebut ditujukan kepada narasumber dan pewawancara.

Cara membuat laporan hasil wawancara bisa anda lihat pada ulasan diatas. Hal yang terpenting adalah susunan bagian dalam laporan.
Cara Menulis Daftar Pustaka Dari Buku yang Benar Beserta Contohnya

Cara Menulis Daftar Pustaka Dari Buku yang Benar Beserta Contohnya



Bagaimana cara menulis daftar pustaka dari buku? Pertanyaan ini seringkali muncul karena cukup membingungkan. Penulisan daftar pustaka seringkali masuk dalam materi mata pelajaran. Sebelum mengetahui cara untuk menulis daftar pustaka, anda harus mengetahui pengertian dari daftar pustaka itu sendiri.

Daftar pustaka merupakan tulisan yang terletak di akhir karya tulis. Daftar pustaka ini digunakan sebagai referensi atau sumber penulisan ketika menyusun karya tulis yang baru. Dalam penulisan daftar pustaka, ada beberapa hal yang perlu dicantumkan. Diantaranya adalah nama penulis, judul tulisan, identitas penerbit, tahun terbit, dan lokasi penerbit.

Cara Menulis Daftar Pustaka Dari Buku

Dalam menuliskan daftar pustaka, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Salah satunya adalah prinsip ketika menulis daftar pustaka. Prinsip ini dapat digunakan sebagai acuan untuk menuliskan daftar pustaka. Berikut ini prinsip-prinsipnya.

1. Penulisan nama wajib dibalik kemudian dipisah menggunakan tanda koma. Hal yang perlu diperhatikan adalah penulisan nama depan hanya ditulis hurufnya saja.

2. Penulisan nama pengarang tidak mengandung gelar dan sejenisnya. Seperti gelar akademik, agama, dan juga gelar keturunan.

3. Apabila penulisannya lebih dari satu pengarang, maka harus dipisahkan. Tanda baca yang digunakan sebagai pemisah adalah koma.

4. Kemudian cara menuliskan daftar pustaka dari buku kategori judul dicetak miring. Sebagai catatan, apabila sumber dari artikel, maka judul tidak perlu dicetak miring.

5. Judul buku ditulis menggunakan huruf kapital untuk setiap kata. Sedangkan judul artikel menggunakan huruf kecil, kecuali untuk huruf di bagian awal judul.

Beberapa prinsip diatas harus benar-benar diperhatikan. Sebab, jika terjadi kesalahan, maka penulisan daftar pustaka tidak benar. Terkadang penggunaan tanda baca sebagai pemisah juga menjadi pengecoh. Apalagi untuk penggunaan huruf kapital yang sering dilupakan.

Simak Cara Menulis Daftar Pustaka Dari Buku

Penulisan daftar pustaka untuk berbagai sumber memiliki kaidah-kaidah tersendiri. Berikut ini cara menuliskan daftar pustaka bersumber buku.

1. Nama Penulis

Ditulis terbalik sehingga dimulai dari nama belakang. Jika nama tersusun dari 3 kata, maka urutannya adalah nama terakhir kemudian nama depan dan nama belakang. Tanda koma diletakkan antara nama belakang dan nama depan. Contoh: Adhim, Muhammad Adnan.

2. Tahun Buku Terbit

Penulisan tahun terbit harus menggunakan angka dan bukan huruf. Contoh : 2020

3. Judul Buku yang Digunakan

Cara menulis daftar pustaka dari buku untuk kategori judul harus menggunakan huruf kapital kemudian dicetak miring. Contoh: Kutukan Death Violin.

4. Kota Penerbit dan Nama Penerbit

Selanjutnya adalah kota penerbit yang ditulis dengan huruf kapital. Kemudian diikuti tanda baca titik dua dan dilanjutkan dengan penerbit. Contoh : Semarang: Pustaka Media Semarang.

Contoh cara menulis daftar pustaka dari buku adalah Amru, Zaid. 2020. Kutukan Tanah Hitam. Semarang: Penerbit Setia Buku. Cara diatas bisa anda jadikan referensi ketika menuliskan daftar pustaka bersumber dari buku.